Beranda | Artikel
Punya Utang tapi Gak Niat Bayar? Dengar Ini! – Syaikh Sulaiman ar-Ruhaili #NasehatUlama
Jumat, 27 Juni 2025

Semoga Allah berbuat baik kepada Anda. Ada yang bertanya: “Adakah nasihat bagi orang yang berutang lalu meremehkan pelunasannya?”

Tidak diragukan bahwa utang adalah perkara besar. Dan yang terbaik bagi seorang mukmin adalah hidup dengan punggung yang ringan dari beban utang. Kamu hidup sederhana lebih baik daripada menanggung utang demi hidup berkecukupan.

Namun, jika seseorang benar-benar membutuhkan utang, maka siapa pun yang berutang dan mengambil harta orang lain, hendaklah ia berniat untuk melunasinya, niscaya Allah akan menolongnya untuk melunasinya.

Namun jika dia mengambil utang dari orang lain tanpa ada niat untuk membayarnya, maka kelak ia akan tertahan di kuburnya akibat utang itu, dan terancam mendapat azab.

Oleh karena itu, wajib bagi seseorang yang berutang untuk membalas kebaikan orang yang memberi utang dengan kebaikan pula. Bagaimana mungkin ia membalas kebaikan dengan keburukan?!

Ketika hendak mengambil utang, wajib baginya berniat dalam hatinya untuk melunasi utangnya tersebut. Jika dalam hatinya tidak ada niat tersebut, maka hendaknya ia tidak berutang. Kemudian ia harus bersungguh-sungguh mengembalikan utang kepada pemberi utang, melebihi kesungguhannya untuk mencari uang bagi dirinya sendiri, agar dia selamat.

====

أَحْسَنَ اللهُ إِلَيْكُمْ يَقُولُ هَلْ مِنْ نَصِيحَةٍ لِمَنْ يَسْتَدِيْنُ الْمَالَ وَيَتَهَاوَنُ فِي سِدَادِهِ؟

لَا شَكَّ أَنَّ الدَّيْنَ أَمْرٌ عَظِيمٌ وَأَنَّ الْخَيْرَ لِلْمُؤْمِنِ أَنْ يَكُونَ خَفِيفَ الظَّهْرِ مِنْ الدَّيْنِ أَنْ تَعِيشَ فِي قِلَّةٍ خَيْرٌ مِنْ أَنْ تَتَحَمَّلَ دَيْنًا لِتَتَوَسَّعَ

لَكِنْ إِذَا احْتَاجَ الْإِنْسَانُ إِلَى الدَّيْنِ فَإِنَّهُ مَنِ اسْتَدَانَ وَأَخَذَ أَمْوَالَ النَّاسِ يُرِيدُ وَفَاءَهَا أَدَّى اللَّهُ عَنْهُ

أَمَّا إِنْ أَخَذَهَا وَهُوَ لَا يُرِيدُ وَفَاءَهَا فَإِنَّهُ يُحْبَسُ فِي قَبْرِهِ بِدَيْنِهِ وَمَوْعُودٌ بِالْعَذَابِ

فَالْوَاجِبُ عَلَى الْإِنْسَانِ إِذَا اسْتَدَانَ أَنْ يُقَابِلَ الْإِحْسَانَ بِالْإِحْسَانِ كَيْفَ يُقَابِلُ الْإِحْسَانَ بِالْإِسَاءَةِ؟

الْوَاجِبُ عَلَيْهِ عِنْدَ الدَّيْنِ أَنْ يَنْوِيَ فِي قَلْبِهِ أَنْ يُؤَدِّيَ الدَّيْنَ فَإِذَا لَمْ يَعْلَمْ فِي قَلْبِهِ هَذِهِ النِّيَّةَ فَلْيَتْرُكْ الِاسْتِدَانَةَ ثُمَّ يَحْرِصُ عَلَى أَنْ يَرُدَّ الدَّيْنَ إِلَى أَهْلِهِ أَكْثَرَ مِنْ حِرْصِهِ عَلَى تَحْصِيلِ الْمَالِ لِنَفْسِهِ لِيَسْلَمَ


Artikel asli: https://nasehat.net/punya-utang-tapi-gak-niat-bayar-dengar-ini-syaikh-sulaiman-ar-ruhaili-nasehatulama/